Posts

Self-Appreciation #2

Dear Mia several months ago, I know 2020 was not something you expected to come, right? Everybody did feel the same. It was amazing how it started wonderfully yet it turned out into one of the worst nightmares. So many things happened. The ups and joy you felt in 2019 were easily destroyed by the change of number. You felt lost, you were humiliated, you were lonely, you were depressed, and name all the bad feelings you experienced last year. It was hard, indeed. You did everything in order not to worry your parents, you threw yourself in the mud of lies for it was the only chance you had, you crawled to the slightest light you saw to finally get on the current you. You woke up, you moved forward, you survived, you stood tall till this day. See? You did it, you passed that phase! So proud of you!  . . Honey, thank you. It is you, the only one who believe in the hero in you.  It is you, who desperately prays to the Almighty God for everything to happen. It is you, who tries to keep smili

when the lowest embraces you tightly

. you say: follow the light, they say: fill yourself with white, she says: it makes you sparkle, he says: and creates a smile, it says: thus, live your life that way. . . but what is light when darkness is where you gain comfort, what is white when black calms you down, what is sparkle when mud gives you the best attire, what is smile when depressed is all you have, what is life when death is what you're living. . . . what is it?

Commensalism

 . Dear World, . Thank you for being such an enormous and prominent existence Thank you for the wind that blows and keeps our lungs full Thank you for letting the souls wander around your Earth Thank you for forgiving what should not be forgiven Thank you for the gravity that makes us stay Thank you for giving your all Thank you for everything Thank you . . Sorry Sorry for everything   Sorry for we act almighty Sorry for taking entirely for granted Sorry for the water that has been wasted Sorry for repeating all the merciless endeavors Sorry for the murky veil that keeps being knitted   Sorry for singing the deafening melodies to the core . Yours sincerely, me. . . but do we deserve the forgiveness? . . You don't need our thank yous, you don't need our sorrys. For you stand alone and keep moving, forward; never look back. For the Most Merciful, the Most Kind, the Almighty One is all you have, is all you rely on, is all you need.

Sepucuk Surat Untuk Aa (B)

Untuk A Kunde, Halo, he. Ini akan jadi surat yang sangat awkward karena kita jarang banget ngobrol sebenernya, haha. Suatu hari, kalau A Kunde sedang iseng browsing dan ketemu laman ini, itu berarti your lucky day has come ! Congratulations !  By the way, em, hm, yep.. It is so awkward, really, to say this to you, since, you know, we aren’t in the relationship that most of brothers-sisters have. This might sound kind of cheezypheezylemonzqueezy. So, I think I am going to write most of them in English (so, please use that clever brain of yours to fully understand what I say). Dear A Kunde, we’ve been together for so long as I remember. I know you’ve been going through hard times a lot. You’ve been enduring the unseen wounds. You’ve been carrying the scars that can never be mended. It is thorny, isn’t it, the life? I am proud that you survive; that you’ve been staying with us until now. Thank you for being brave to confront this cruel world; thank you for being hones

Sepucuk Surat Untuk Aa (A)

Untuk Aa, Halo A, apa kabar? Semoga Aa selalu dalam lindungan dan berkah Allah di mana pun dan apa pun yang Aa lakukan. Omong-omong, kalau Aa udah nemu laman ini berarti Aa udah nemuin hadiah dari Mia, haha. Congratulations ! Aa ini orang yang banyak kasih pengalaman pertama yang aneh-aneh buat Mia. Aa itu orang pertama yang ajak-ajak main jauh dari rumah. Kalau kata orang sunda mah main “ jarambah ”. Dia itu orang pertama yang bawa main ke pasar malam naik sepeda; padahal itu lewat jalan raya besar dan ngelewatin rel kereta. Akunya sih senang-senang aja bisa liat banyak wahana. Tapi, pulangnya Aa yang dimarahin sama ibu dan bapak. Aa itu orang pertama yang sesuka rela itu kasih uang jajannya yang sedikit cuma buat Mia jajan sosis :’); Kita tau seberapa hemat bangetnya keluarga kita dulu sampai mau minta kebutuhan ini itu ke ibu aja rasanya seenggak enak itu. Tapi Aa selegowo itu untuk kasih uangnya   untuk adiknya yang maksa pengen sosis yang sebenernya enggak enak-enak amat :

How does love work?

You may think that I’m so silly. But, I don’t understand. How does love work? You may think that I’m so weird. But, I've never been so deep into someone before. So, how does love usually work? You may think that I’m senseless. But, I don’t get why people fall for me. How does love actually work? You may think that I’m so stupid. But, I’m confused of break-up-then-make-up relationship. Then, how does love essentially work? You may think that I’m so thoughtless. But, I’m puzzled between falling in love and crushing on. How does love deferentially work? People say that I'm ready to face my heart. They say I'm in the right age to embark a new journey with a dearest someone. They say love is the answer. But no one says how to recognize one, what to prepare, where it leads to, why we have to. A warm, red feeling; I don’t comprehend these things. So, seriously, will I find how love actually works? Is it because too many questions I ask thus I don’t get the answer? But,

Random #2: Belajar Sadar Sadar Belajar

3 Januari 2020 Jam di laptop ku menunjukkan pukul 9.12 malam. Walaupun hari ini hari pertama masuk kerja lagi, tapi aku tidak merasa lelah sama sekali; the kiddos have been giving me lots of vitamins with their cuteness uwu (hanya merasa bodoh karena kecerobohon ku [bawa tumbler orang yang paling aku hindari > < hiiiii], syiooll :(). . Kembali membaca tulisan ku kemarin, ternyata topik sadar belajar ini benar-benar menyenangkan sekali untuk dibahas. Dulu, ketika aku masih mengajar di sekolah dasar, salah satu materi pelatihan guru yang diberikan adalah mengenai sadar belajar. Sebagai guru ( guguruan mereun lah , ya), aku merasa bertanggung jawab untuk menumbuhkan sadar belajar ini dalam diri anak-anak didik ku. Dengan kemajuan teknologi dan informasi di era ini, sebetulnya lebih mudah bagi mereka untuk belajar. Yang cukup sulit adalah menumbukan sadar belajar dalam diri mereka. Bentar-bentar , sadar belajar itu jadi gimana sih? Bagaimana kita tahu kalau kita atau a

Random #1: Hujan, Malas, dan Sadar Belajar

2 Januari 2020 Hari kedua di 2020 aku habiskan dengan beres-beres di rumah. Habis ini sepertinya aku akan mencuci pakaian-pakaian kotor ku—tidak, bukan aku, mesin laundry maksudnya. Musim hujan nyatanya tidak bersahabat dengan cucian kotor ku. Sinar matahari yang sedikit sulit membuat pakaianku kering. Hei, hei, saat ini pukul 1 siang di rumah ku dan sinar matahari hari ini cukup banyak memasuki celah celah awan hitam di langit sana. Tapi tetap saja, kemalasan ini enggan membawa kaki dan tangan ku menyentuh air dan deterjen. Selain ketidak produktifan diri ini seperti yang aku ceritakan di atas, sesungguhnya beberapa bulan ke belakang ini aku sedang semangat-semangatnya belajar. Aku sedang senang mengerjakan soal-soal matematika dasar (ya, sebenarnya berbagai jenis soal-soal sederhana gitu, tidak hanya matematika), aku sedang menekuni kembali belajar bahasa jepang, aku senang melukis juga (walaupun lukisannya ya begitu-begitu saja), aku sedang semangat menulis juga, aku sedang

Syukur

1 Januari 2020 Alhamdulillah , senang sekali memulai 2020 dengan pertemuan yang baik dengan teman-teman yang baik pula. SMA memang meninggalkan banyak kenangan dan teman-teman yang manis. Jika awal dekade lalu, pembicaraan hanya terbatas pada UN, ulangan, guru, teman yang disukai dan permasalahan remaja lainnya; Awal dekade kali ini kami awali dengan pembicaraan yang lebih dewasa: pernikahan, rumah tangga, karir dan pelbagai langkah besar dalam hidup yang ingin dicapai. Bagai vitamin, pertemuan singkat dengan lima sejawat luar biasa ini seperti mengisi nutrisi kehidupan yang kerap kali aku lewatkan. Setelah mendapatkan asupan vitamin yang cukup untuk memulai awal tahun dengan baik, tidak disangka-sangka dua sahabat lain datang dan menyeimbangkan asupan nutrsi kehidupan ku. Ya, merekalah sang mineral. Sama halnya seperti vitamin, para mineral ini mensuplai nutrisi penting agar aku dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di tahun baru ini. Alhamdulillah , Tuhan Maha Baik—Allah Maha

Titik Temu

Pada akhirnya, kita akan sampai pada satu titik; entah titik awal, titik tengah, atau bahkan titik akhir. Titik-titik itu merupakan titik temu antara dua dimensi. Dari tidak memulai menjadi memulai, dari punya menjadi tidak punya, dari hidup menjadi mati. Titik temu ku kali ini adalah pertemuan antara riuh dan sunyi. Titik di mana aku mulai merasa jenuh dengan hal duniawi. Aku mulai menemukan bahwa aku butuh waktu sendiri. Aku butuh istirahat dari lingkungan sekitar ku. Aku butuh berpikir dalam sepi. Terlalu memaksakan senyum pada kenyataannya tidak selalu baik. Berpikir bahwa semua baik-baik saja juga tidak melulu bikin kuat. Pada akhirnya, temuanku berakhir pada kejujuran di mana aku meyakinkan diri dan berkata bahwa aku sedang tidak baik-baik saja. Ketidak baik-baik saja ini harus segera diselesaikan sebelum akhirnya membawa ku tenggelam lebih dalam. Karena itu, ruang sendiri dibutuhkan untuk menjernihkan pikiran. Dialog dengan diri harus digalakan. Biarkan diri ini menangis sam